Follower

Rabu, 26 Desember 2018

Uswatun dari Drama Korea, Miris...

Muslimah kecanduan Drama Korea?

Pada dasarnya hukum menonton itu mubah alias boleh, meski ada sebagian ulama yang mengharamkan. Namun yang patut menjadi perhatian kita di sini adalah apakah dengan kemubahan itu mendatangkan lebih banyak manfaat atau kemudharatan dalam diri kita. Atau singkatnya apa manfaat yang kita dapatkan dari berjam-jam menonton K-drama? Ada nggak? Atau jangan-jangan lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya.

Setiap selesai dari menonton sekian banyak drama-K merasa senang, puas, terhibur karena emang rata-rata K-drama yang episodenya hingga belasan atau puluhan itu berujung happy ending. Cuma ya itu, efeknya luar biasa. Saya makin sering baperan dan pikiran saya ikutan liar. Tidak jarang saya membayangkan bahkan menginginkan kehidupan percintaan yang saya jalani nanti seperti kisah-kisah yang ada dalam drama Korea itu. Betapa so romantisnya. Duh, mustahil banget kan?

Ini nih mudharatnya. Terlebih sebagai muslimah, seharusnya kita bisa lebih menjaga haya, izzah, iffah, dan maruah kita. Jangan sampai karena doyan nonton K-drama kita jadi ikut-ikutan mengidolakan, histeria sampai tergila-gila dengan mereka yang notabenenya bukan dari kalangan Islam. Jangan sampai karena saking sukanya nonton kita sampai lalai dan luput mengerjakan kewajiban-kewajiban kita yang lain. Alangkah baiknya bila waktu luang yang ada kita alihkan dengan mengerjakan hal-hal yang lebih mendatangkan manfaat. Misal, membaca Al-Qur'an, berdzikir, menulis, membaca buku, mendengarkan murottal atau mura'jaah hapalan. Tentu, waktu luang kita itu bakal lebih produktif dibanding berjam-jam menonton K-drama.

Ustadz Felix Siaw menyampaikan : 

1. ada seseorang bertanya, "apa hukumnya mengidolakan artis korea atau boyband? kan mereka keren-keren?"
2. naluri untuk mengidolakan sesuatu/seseorang memang wajar pada diri manusia, disadari atau tidak disadarinya
3. katakan tak idolakan artis, namun ketahui seluruh kehidupan dan detail biografinya, bahkan memasang imajinya dimanapun, sama saja
4. merasa cenderung kepadanya, memiliki 'rasa' saat melihatnya, kekaguman berlebih, merasa ajib hanya dengan keberadaannya, sama saja
5. itulah mengidolakan secara sadar ataupun tak sadar, dan itu wajar karena manusia memiliki naluri itu, mencari patron, idola
6. tak salah bila kita mengidolakan Rasulullah, para shahabat, dan generasi setelah mereka, sungguh amal mereka mengagumkan
7. tak silap bila kita mengidolakan ahli Al-Qur'an dan hartawan yang ringan tangannya dalam membantu, karena kagum pada dua kelompok itu boleh
8. namun, kagum pada artis korea? boyband? kenapa diri ini merasa ini perkara yang terlalu sia-sia? apa yang bisa kita dapat darinya?
9. mengeksplorasi fisik dan materi fana, mengeksploitasi "keren" dan akhirnya tanpa sadar mereka mengikat engkau dengan dunia yg mereka cinta
10. mengandalkan wajah yang "cool", tanpa sadar standar kita dalam menilai orang tidaklah dari akhlak sebagaimana perintah Allah, tapi dr fisik
11. setiap jiwa pasti akan merasakan mati, setiap yang bernyawa pasti akan rusak dimakan waktu, termasuk kulit indah dan wajah tampan
12. saat di bawah tanah ia adalah konsumsi belatung, tak ada lagi yang bisa dibanggakan dari "keren" dan "cool" fisik
13. dan apakah ada amal shaleh yg artis dan boyband itu buat? nihil
14. selama ini belum pernah kita dengar bahwa salah satu dari pintu surga adalah kemahiran mengolah dansa dan wajah romansa, memang tak ada
15. dan belum pernah disampaikan Rasulullah bahwa jalan untuk hindari neraka adalah wajah yang cool dan gaya yang keren
16. tahukah kita, bila kita mengidolakan seseorang, maka kita akan selalu berusaha menyesuaikan diri kita dengan orang yang kita kagumi?
17. menirunya dalam segala perkara, mimikri segala tindak tanduk bahkan semua cara berpikir dan merasa, seolah kita bagian darinya?
18. minimal kita memaksa diri mengetahui setiap hal yang ada padanya, bahkan melebihi tahu kita terjadap sirah Rasulullah? naudzubillah
19. saat Anas bin Malik ditanya Rasulullah, “apa yg telah kamu siapkan unt hari kiamat” Anas menjawab "Kecintaan kpd Allah & Rasul-Nya"
20. maka Rasulullah menjawab, “sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai” subhanallah, kecintaan dan kekaguman menghantarkan tempat yg sama
21. Anas pun berucap "kalau begitu, aku pun mencintai Abu Bakar dan Umar, berharap bersama mereka walau amalku belum seperti mereka"
22. mengagumi, mencintai akan menyamakan tempat, bersama dengannya. bagaimana bila mencintai artis korea? boyband dan semisalnya?
23. cukuplah Rasulullah Muhammad, Khulafaurrasyidin, shahabat dan Muslim tangguh lainnya yang menjadi idola dan yg kita kagumi
24. selain memberikan manfaat di dunia, mereka juga bisa memberikan manfaat di akhirat, saat seluruh amal ibadah dihisab
25. mengidolakan manusia biasa, apalagi di zaman ini akan menghasilkan sesal dan kecewa, apalagi mengagumi dan mengidolakan yg gak Muslim?
26. coba perhatikan ayat Allah "Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum.. >>
27. >> ..Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar" (QS 63:4)
28. maksud kayu tersandar jelas sudah, perkataan dan fisiknya terlihat mengagumkan, namun amal dan akalnya kosong
26. subhanallah, semoga kecintaan pada orang Mukmin, kagum akan ibadah dan amal shaleh merka selalu menghiasi akal-pikiran kita

Demam drama korea dikalangan muda-mudi kian hari kian memilukan dan memalukan! Bagaimana tidak, hobi latah tersebut yang sejatinya menunjukkan kelemahan karakter dan prinsip bukan hanya menimpa kawula muda diluar sana yang pergaulannya memang kurang dikontrol secara islam.
Namun trend norak ini juga digemari oleh putri-putri kita yang kesehariannya mengaji dan menutup diri dengan hijab dan cadar dari pandangan lelaki, namun mereka yang malah tidak menjaga mata dan hati, tidak asing lagi kita lihat photo-photo atau potongan klip video dan film korea dibagikan oleh wanita-wanita yang disebut dengan panggilan AKHWAT itu.
Dalam keseharian mereka membahas tentang fulan dan alan yang wajahnya putih bersih dst yang mana lebih mirip dikatakan banci ketimbang lelaki, dan terfitnahnya mereka telah sampai pada level jika ditanya bagaimana tipe suami idamanmu, mereka akan menjawab ingin mendapatkan lelaki seperti artis-artis korea itu, Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’un.
Benar-benar syaitan tidak akan kehabisan akal untuk menjerumuskan kaum wanita ke lembah kehinaan, ketika syaitan itu menyerah untuk menggoda mereka membuka aurat, maka ia berpaling ke yang semisalnya, yaitu ia rayu mereka untuk melihat aurat, sehingga jatuhlah mereka ke zina mata dan hati, padahal Allah Ta’ala memerintahkan:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS An Nur: 31)
Mengapa diperintahkan demikian, karena zina dapat terjadi mulanya dari mata, dan meskipun tidak sampai berbuat zina yang sebenarnya, maka syetan dapat menjerumuskan kepada zina mata dan hati, sebagaimana sabda Rasulullallah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam:
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
Setiap anak Adam telah dituliskan baginya bagian untuk berbuat zina dan ia pasti akan pernah melakukannya, tidak bisa tidak. Yakni Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim, no. 6925).
Maka sebagai orangtua, saudara lelaki dan suami, hendaklah kita memahami hal ini juga, agar maksud baik memberikan gadget dan laptop bagus dan terbaik itu disalahgunakan, karena semuanya akan dihisab oleh Allah Ta’ala.

Dari ; https://www.hisbah.net/suka-nonton-film-korea-awas-zina-mata-dan-hati/

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ
Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, ….” (QS. An-Nur: 31)


Read more http://wanitasalihah.com/catatan-ramadhan-12-bebas-dari-kecanduan-drama-korea/


1 komentar: